Thursday, September 29, 2016

Filsafat Kemiskinan Ah*k

Picture: Here
Dari laman sebelah.
***

Sahabat2 tdk bermaksud SARA, namun tulisan ini ckp bagus ut disimak:
Copas..
Sebuah Tamparan Keras Jaya Suprana buat Ahok..
Seorang pemerhati masalah sosial dan kemanusiaan sekaligus pengusaha, dan seniman multi talenta, Jaya Suprana, sempat tertegun menyimak sebuah berita yang dirilis metrotvnews, 26 September 2016.

Apa yang membuatnya tertegun? Ternyata, Jaya Suprana kaget menyimak penuturan Ahok.
Sedemikian rupa Jaya Suprana tertegun, hingga ia memutuskan untuk menyalin utuh agar tidak terjadi kekeliruan opini akibat kesalahan dalam menyalin.
Berikut salinan berita yang secara utuh dicopy-paste oleh Jaya Suprana.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengkritik Program Prona yang menjustifikasi warga miskin untuk mendapatkan sertifikat rumah di bantaran sungai. Akibatnya, mereka kini sulit untuk ditertibkan.

Monday, September 26, 2016

Alasan Menolak..

Picture: Here
Copas dari teman :
Mohon maaf bila kurang berkenan : Sehubungan adanya demo penolakan Ahok, perlu disebarluaskan alasan penolakan terhadap Ahok yang sebenarnya. Ini tidak sesederhana seperti yang kebanyakan orang kira. Inilah 'dosa-dosa' Ahok terhadap umat Islam:
01. Ahok menghancurkan Masjid Baitul Arif di Jatinegara, Jakarta Timur, sehingga warga setempat tidak bisa shalat Jum’at dan melakukan kajian Islam sampai saat ini.
02. Ahok juga menghancurkan Masjid bersejarah Amir Hamzah di Taman Ismail Marzuki dengan dalih renovasi, namun hingga hari ini tidak ada tanda-tanda akan dibangun kembali.
03. Tidak puas dengan menghancurkan Masjid-Masjid, Ahok mengganti para pejabat Muslim dengan pejabat-pejabat kafir seperti Lurah Susan, Lurah Grace, dsb. Tak hanya itu, kepala sekolah Muslim di DKI juga banyak yang diganti dengan alasan lelang jabatan. Hasilnya, banyak kepala sekolah Kristen sekarang.
04. Merasa didukung media-media Sekuler, Ahok terus menghapus simbol-simbol Islam. Melalui Kadisdik DKI yang kafir, Lasro Masbrun, dia mengeluarkan aturan mengganti busana Muslim di sekolah-sekolah DKI setiap Jum’at dengan baju Betawi. Padahal sebenarnya baju Betawi bisa di hari lain, seperti aturan di sekolah-sekolah Bandung, yaitu Rabu untuk baju daerah (Sunda), sedangkan Jum’at tetap dengan busana Muslim.

Wednesday, September 21, 2016

Kisah sebenar perihal Penangkapan Irman


Irman Gusman beserta isteri [Picture: Here]
Kronologi Malam Tangkap Tangan Versi Istri Irman Gusman Tasya Paramitha
Selasa, 20 September 2016, 22:39 WIB

VIVA.co.id – Istri Irman Gusman, Liestyana Rizal Gusman sengaja mendatangi Wakil Ketua DPR, Fadli Zon karena dianggap sebagai teman baik suaminya. Ia pun menceritakan kronologi malam saat operasi tangkap tangan terhadap suaminya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Saya harus sampaikan agar dapat gambaran yang adil," ujar Liestyana sambil menangis di Gedung DPR didampingi Fadli dan Wakil Ketua DPD Ratu Hemas, Jakarta, Selasa 20 September 2016.
Ia menceritakan malam itu Irman sedang makan malam bersama Arwin Arsyid. Saat itu ada dua orang tamu bernama Memi dan Tanto (Direktur Utama CV Semesta Berjaya, Xaveriandy Sutanto) memaksa bertemu dengan suaminya. Tapi saat itu Irman yang sedang keasyikan mengobrol dengan Arwin, dan sang suami sebenarnya sudah menolak ditemui karena merasa sudah terlalu malam.

Konspirasi Jahat Dua Negara Congkak


Picture: Here

ISENG-ISENG bersua berita dari wikileaks. Menarik juga untuk dibaca dan dikaji benar atau tidak bocoran dari wikileaks ini.


Tahun 2010 wikileaks pernah membocorkan dokumen antara Cina dan Amerika. Sepertinya apa yang di bocorkan Wikileaks benar-benar sedang terjadi dan kita rasakan pada saat ini. Cina menginginkan muslim yang merupakan 85 persen dari 240 juta penduduk Indonesia menjadi Sekuler. Sekulerisasi itu bertujuan agar tidak membuat muslim di Indonesia membahayakan kepentingan Cina yang sekarang sudah hampir menguasai Indonesia.
WikiLeaks merilis sebuah kawat rahasia Kedubes AS di Beijing yang berisi pertemuan Kemlu Cina dan AS. Dalam kawat disebutkan China berencana untuk membuat umat Muslim Indonesia menjadi sekuler.
WikiLeaks melansir dari situsnya, Rabu (15/12/2010), sebuah kawat rahasia dari Kedubes AS di Beijing tertanggal 5 Maret 2007 dengan kode Referensi Beijing 1448. Di mana saat itu berlangsung pertemuan antara Wakil Menlu China Cui Tiankai dan Dirjen Urusan Asia Kemlu China Hu Zhengyue dengan fihak pejabat Kemlu AS Eric John.
Dalam pertemuan itu mereka membahas sejumlah negara Asean. Khususnya, Indonesia di antara negara yang mendapat perhatian yang utama. Eric John bertanya pada Hu, bagaimana pemerintah China melihat pemerintah Indonesia sekarang?

Sunday, September 11, 2016

Tiga Serangkai Musuh Islam

Disalin dari fesbuk seorang kawan:



Sumber Gambar: Disini
Kristenisasi, Orientalisme dan Penjajahan menjadi tiga serangkai, yang tidak dapat dipisahkan. Masing-masing mempunyai tugas untuk menghancurkan umat Islam.

Kristenisasi bertugas untuk merusak aqidah; orientalisme memporak-porandakan pemikiran Islam; dan penjajahan melumpuhkan fisik.

Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir tidak menyukai. (Q.S. At-Taubah 32)

Tujuan utama missionaris Zending adalah menyeret orang-orang Islam ke Kristen. Jika hal itu sulit dilakukan, maka akan ditempuh dengan upaya bagaimana cara mengaburkan pengertian Islam bagi kaum muslimin. Misionaris bertindak sebagai antek-antek dan mata-mata penjajah Barat demi merusak kesatuan Islam. Tujuan itu diperjelas oleh Pendeta Simon, bahwa misionaris adalah faktor penting sebagai penghancur kekuatan persatuan umat Islam.

INILAH CARA LICIK KRISTENISASI DAN KEJAHATANNYA

Disalin dari fesbuk seorang kawan:


Sumber Gambar: Disini
Ketika Orde Baru jaya, banyak para pejabat yang tidak percaya adanya Kristenisasi besar-besaran yang telah terjadi di Indonesia. Tetapi setelah dikeluarkan buku “Fakta dan Data” tentang Kristenisasi di Indonesia oleh Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), semua pihak terperangah dan yakin bahwa pihak misionaris zending telah bekerja keras siang-malam untuk mengkristenkan umat Islam secara khusus.

Pada Orde Reformasi mereka semakin berani melakukan Kristenisasi secara terbuka bahkan keji. Mereka menggunakan Al-Qur`an dan Hadits dengan diputarbalikkan untuk membenarkan ajaran sesat mereka, dan untuk mengelabui umat Islam. Gerakan kristenisasi bergerilya dengan kedok “Dakwah Ukhuwwah” dan “shirathal mustaqim” secara gencar dan tersembunyi, gerakan itu dikoordinasi oleh Yayasan NEHEMIA yang dipelopori Dr. Suadi Ben Abraham, Kholil Dinata dan Drs. Poernama Winangun alias H. Amos.


Mereka telah mengeluarkan beberapa buku diantaranya:

1. Upacara Jama`ah Haji
2. Ayat-ayat yang menyelamatkan
3. Isa `alaihis salam dalam pandangan Islam
4. Riwayat singkat pusaka peninggalan Nabi Muhammad saw
5. Membina kerukunan umat beragama
6. Rahasia jalan ke surga
7. Siapakah yang bernama Allah itu?



Isi buku-buku dan brosur tersebut di atas diantaranya:

PKI Sang Jagal

Disalin dari fesbuk seorang kawan:

Sumber Gambar: Disini
DOSA-DOSA PKI DARI TAHUN 1945 s/d SEKARANG


A. KRONOLOGIS

1. Tanggal 8 Oktober 1945 : Gerakan Bawah Tanah PKI membentuk API (Angkatan Pemuda Indonesia) dan AMRI (Angkatan Muda Republik Indonesia).


2. Medio Oktober 1945 : AMRI Slawi pimpinan Sakirman dan AMRI Talang pimpinan Kutil menteror, menangkap dan membunuh sejumlah pejabat pemerintah di Tegal.

3. Tanggal 17 Oktober 1945 : Tokoh Komunis Banten Ce’ Mamat yang terpilih sebagai Ketua KNI (Komite Nasional Indonesia) membentuk DPRS (Dewan Pemerintahan Rakyat Serang) dan merebut pemerintahan Keresidenan Banten melalui teror dengan kekuatan massanya.

4. Tanggal 18 Oktober 1945 : Badan Direktorium Dewan Pusat yang dipimpin Tokoh Komunis Tangerang, Ahmad Khoirun, membentuk laskar yang diberi nama Ubel-Ubel dan mengambil alih kekuasaan pemerintahan Tangerang dari Bupati Agus Padmanegara.

5. Tanggal 21 Oktober 1945 : PKI dibangun kembali secara terbuka.

Syahwat Politik nan Besar

Disalin dari fesbuk seorang kawan:
SILENCE MODUS OPERANDI
by Zeng Wei Jian

"In politics, it's what isn't said that matters",[1] kata K.J. Parker. Saya kira, ini adagium paling tepat sebagai metoda menilai Ahok, seorang politisi mencla-mencle (tiada dapat dipercaya)
Tidak penting apa yang dikatakan Ahok. Justru sesuatu yang tidak pernah dia katakan itulah yang mesti diperhatikan.[2] Kesimpulan ini berasal dari setumpuk fakta perilaku verbal Ahok.
Pada suatu ketika, Ahok bilang hendak ikut mencalonkan diri menjadi Gubernur melalui jalur independen. Kemudian dia malah rangkul-rangkulan dengan Setnov, politisi bermasalah yang dibully abis-abisan oleh Ahoker.

Pemurtadan di Minangkabau (Bag.12 - Penghabisan)

528087_322940984433553_1963850979_n
Gambar: Internet
Sesungguhnya, berbagai kasus pemurtadan yang menimpa Alam Minangkabau ini telah lama berlangsung semenjak dari kedatangan orang Eropa ke Negeri kita. Dimulai dengan para gundik asal Minangkabau yang memiliki anak dari orang kafir (Eropa & Cina) menjadi korban pertama.
Banyak penyebab seorang Minangkabau akhirnya berkeputusan untuk murtad. Diantara penyebab itu ialah:

Pemurtadan di Minangkabau (Bag.11)

Trauma Masa Kecil Menjadi Penghantar Menuju Jalan Murtad
David Stephen Sjarifoeddin (1920-2007)
David Stephen Sjafiroeddin (1920-2007)
Banyak murtadin yang dahulunya semasa masih menjadi seorang muslim ialah orang Minangkabau. Namun kemudian mengganti akidah menjadi seorang Nasrani. Terdapat pula beberapa orang diantara mereka yang menjadi Pendeta Agama Nasrani dan berusaha untuk Mengkristenkan Minangkabau. Telah banyak usaha mereka yang terungkap namun diabaikan oleh sebagian besar orang Minangkabau. Bahkan ada yang mengolok-olok “Pemurtadan di Minangkabau?! Mana mungkin..?”
Selain Pendeta Willy Amrullah asal Maninjau dan Yanwardi seorang lelaki yang dahulunya bersukukan Koto dari Kaum Datuak Katumangguangan di Lubuak Basuang. Masih terdapat beberapa orang Pendeta Agama Nasrani yang lain, diantaranya yang berhasil kami ketahui ialah seorang lelaki tua yang bernama David Stephen Sjafiroeddin (DSS). Orang ini dilahirkan pada tahun tanggal 5 bulan Juli tahun 1920 dan meninggal pada tanggal 2 bulan September tahun 2007.
Dia telah lama menetap di Amerika tepatnya di Kota Las Vegas di Nevada Amerika Serikat. Sebuah kota yang dikenal sebagai syurganya judi dan prostitusi. Entah bagaimana hingga nasib membawa DSS ke Nevada.
DSS tergabung dalam Gereja Indonesia Pantecostal Revival Felloship yang didirikan pada tahun 1921 yang semasa Penjajahan Belanda bernama Vereeniging De Pinkstergemeente in Nederlandsch Oost Indie[1]Dimana gereja ini juga memiliki cabang di Kota Padang dengan nama GPdI Jemaat Eben-Haezer yang dipimpin oleh Pdt. H.R. Pandeiroth.
Alangkah baiknya kita tengok sejarah hidup yang dituturkannya sendiri dalam buku yang dikarangnya. Buku tersebut ialah “Which Way Lord?; The True Story of a Minankabau Christian”. Buku ini selain mengisahkan perjalanan hidupnya hingga murtad menjadi Nasrani. Juga digambarkannya sendiri mengenai tanggapan, tafsiran, atau pemahaman peribadinya atas ajaran Islam. Perbandingan yang dilakukannya sendiri terhadap Al Qur’an dan Injil. Dimana semuanya itu dilakukan di tengah kondisi kejiwaan (psikologi) dan kehidupan pribadinya yang sulit. Dia tinggal dengan ayah dan ibu tirinya di Bandung, ibu tirinya tak menyukai dirinya sedangkan ayahnya ialah seorang Playboy yang bekerja pada salah satu klub malam di kota tersebut.
Akhirnya sang ayah menceraikan ibu tirinya dan kawin lagi dengan salah seorang perempuan dari klub malam tersebut. Adapun dengan kakeknya yang tinggal dengan isteri mudanya di Kota Padang tak jauh beda. Serupa ayah dengan anak, maka begitu pula dengan kakeknya yang dahulu juga menceraikan neneknya.
Kakeknya memanfaatkan kelemahan adat Minangkabau dan beberapa dalil dalam Al Qur’an untuk membenarkan perbuatan yang dilakukannya. Dan sayangnya Sjafiroeddin muda yang tak mendapat pendidikan agama yang cukup di kampungnya menerima begitu saja. Sehingga secara perlahan kebenciannya terhadap Islam dan Hukum Islam mulai lahir.
Buku Penghujatan Terhadap Islam yang Dikarang oleh David Stephen Sjafiroeddin
Buku Penghujatan Terhadap Islam yang Dikarang oleh David Stephen Sjafiroeddin
Sjafiroeddin dilahirkan pada tahun 1920 dari keluarga Minangkabau, berasal dari latar belakang keluarga yang broken home. Ibunya diceraikan sang ayah tatkala ibunya baru melahirkan adik perempuan untuknya. Ketika itu usianya baru 2 tahun. DSS masih memiliki hubungan keluarga dengan ayah salah seorang ulama terkenal dari Sumatera Barat yang merupakan keponakan dari kakeknya (kemungkinan kakek dari fihak ibu).
Menurut kisah yang dituliskannya dalam bukunya yang berjudul “Which Way Lord?; The True Story of a Minankabau Christian” dimana dia mengutip dan menafsirkan secara bebas beberapa surat dalam Al Qur’an yang membahas perkara talak, hubungan suami isteri, hak dan kewajiiban laki-laki dan perempuan, pernikahan, dan lain sebagainya.
Kejadian yang menimpa ibunya sangatlah membekas dalam dirinya menjadi “Trauma Masa Kecil” yang kelak sangat berpengaruh dalam menentukan jalan hidupnya.
Layaknya anak-anak seusianya, tatakala masih kanak-kanak dia disuruh mengaji ke surau. Namun dia akhirnya tak lagi datang mengaji setelah kena rotan oleh guru mengaji. DSS dirotan karena ketahuan bermain-main tatkala sang guru sedang mendemonstrasikan “mengaji irama”.
Keputusannya untuk tidak lagi mengaji ke surau melainkan mencukupkan pendidikannya hanya pada sekolah sekuler Belanda saja tidak mendapat penentangan dari keluarganya. Hal ini akan berakibat pada pembentukan karakternya ketika dewasa kelak.
Menurut cerita yang dikisahkannya dia juga pernah mendapat pendidikan di salah satu sekolah agama yang didirikan oleh salah seorang tokoh pembaharu Islam di Sumatera Barat pada awal abad 20. Namun sayang, dalam penyampaian kisahnya DSS tidak objektif sebab dia (berusaha memprovokasi) lebih menyoroti beberapa ayat dalam Al Qur’an yang telah dipelintirnya guna diolok-olok secara Logika.
Kemudian setelah itu dia tinggal dengan ayahnya di Bandung. Disinilah dia mengalami perubahan yang sangat signifikan. Perlakuan dari sang ayah, perlakuan dari ibu tiri, pengakuan dari kakeknya di Padang seputar perceraian ayah dan ibunya, perjumpaan dengan salah seorang kakeknya (paman dari ayahnya) yang telah murtad dan perjumpaan dengan pendeta Nasrani dan isterinya.[2] Kakeknya tersebut (paman dari ayahnya)[3] biasa dipanggilnya dengan panggilan Om, bernamakan Aminoellah van Deik, menikah dengan seorang perempuan Indo-Belanda. Van Deik merupakan anggota dari Gereja Pantekosta.
Lambang Gereja Pantekosta di Indonesia
Lambang Gereja Pantekosta di Indonesia
Karena kebenciannya kepada sang ayah, dia masih menganggap bahwa ayah dan kakeknya merupakan personifikasi dari Ajaran Islam. Ditambah dengan kurangnya pendidikan agama yang didapatnya membuat dia semakin mudah menerima Nasrani sebagai agama baru dan Yesus sebagai tuhan. Setelah berdebat dengan Om-nya yang semenjak awal pertemuan berusaha memurtadkan DSS. Ditambah lagi dia melakukan perbandingan sendiri atas Injil dan Qur’an.[4]
Akhirnya dia memutuskan untuk murtad. Dalam bukunya dia menceritakan bahwa dia mengalami pengalaman spiritual sebelum dibabtis oleh pendeta. Dan keesokan harinya, dia sendiri yang meminta untuk dibabtis kepada Sang Pendeta. Sungguh suatu cerita yang memukau,,
Salah satu bukti kekurang fahaman DSS terhadap Islam yakni tatkala mengatakan bahwa Ali ialah merupakan “anak angkat” Nabi Muhammad yang kemudian menjadi menantu nabi yang dinikahkan dengan anak perempuannya Fatimah. DSS menyebutkan kalau Ali ialah orang yang berperan dalam pembentukan Sekte Syi’ah sedangkan Aisyah isteri nabi memainkan peranan dalam pembentukan Sekte Sunni.[5]
Itulah David Stephen Sjafiroeddin, dia juga membentuk sebuah yayasan yang bertujuan untuk menampung dan memberikan dukungan terhadap para murtadin asal Sumatera (Minangkabau) dengan cara mengumpulkan dana melalui website yang diasuh olehnya.[6] Salmoon Ongirwalu dan Yanwardi dua orang tokoh utama dalam kasus Wawah pada tahun 1999 mendapat dukungan penuh dari Yayasan CROSS yang didirikannya.
Indonesian Pantecostal Revival Fellowship (IPRF) Las Vegas
Indonesian Pantecostal Revival Fellowship (IPRF) Las Vegas
Di Amerika dia telah memiliki anak dan mungkin cucu. Berdasarkan pencarian kami kami berhasil menemukan beberapa nama yang memiliki hubungan dengannya. Mereka ialah
  1. Aurora Labio Sjafiroeddin yang berusia 65 tahun
  2. Christhoper Jhon Sjafiroeddin yang berusia 47 tahun
  3. Linda F Sjafiroeddin
  4. Lucila T Sjafiroeddin yang berusia 44 tahun
  5. Marcus James Sjafiroeddin yang berusia 43 tahun
  6. Valerie R Sjafiroeddin yang berusia 38 tahun
  7. Matthew J Sjafiroeddin yang berusia 45 tahun
  8. Matt Jason Sjafiroeddin yang berusia 38 tahun
_________________________________
Catatan Kaki:

[2] Dimana pendeta dan isterinya inilah yang menampung dirinya tatkala memutuskan keluar dari rumah ayahnya di Bandung. Tatkala ayahnya mengetahui seputar kelakuannya yang telah dengan beraninya membaca Injil dan membandingkannya dengan Al Qur’an tanpa adanya bimbingan dari seorang Ustadz (ulama).
[3] Dalam bukunya berjudul “Which Way Lord?; The True Story of a Minankabau Christian” dia menyebutnya “Paman” bukan “Kakek” karena dia menggunakan panggilan “Om” dalam Bahasa Belanda yang berarti “Paman” kepada kakeknya tersebut.
[4] Dengan latar belakang pendidikan agama yang sangat minim, psikologis, serta ketiadaan bimbingan dari seorang ulama yang telah faham dengan Ilmu Keislaman. Perbandingan sendiri yang dilakukannya, kesimpulan yang didapatnya dari perbandingan dua kitab suci, serta pendapat-pendapat yang diutarakannya mengenai kedua kitab suci tersebut menggambarkan rendahnya serta tingginya sentimen keagamaan yang dimilikinya. Sebagai seorang anak yang “Masa Kecilnya Telah Dirampas” dia menjadikan Islam dan Hukum Islam sebagai “Tersangka Utama” dari kehancuran kehidupan ibu, dirinya, serta keluarganya.
[5] Syi’ah dibentuk oleh Abdullah bin Saba’ yang merupakan seorang Rabi Yahudi dari Yaman yang pura-pura masuk Islam. Dia bertanggung jawab atas kematian Khalifah Usman. Dia juga yang membuat dan menyebarkan mitos tentang Ali setelah kematiannya. Dan akhirnya terbentuklah Syi’ah selepas kematian Sayyidina Ali.
[6] Silahkan dikunjungi http://whichwaylord.com/who%20we%20are.htm {link tersebut sudah dihapus}

Pemurtadan di Minangkabau (Bag.10)

Yanwardi sedang memberi Khotbah dengan Pakaian Penghulu.
Yanwardi sedang memberi Khotbah dengan Pakaian Penghulu.
Beragam pendapat dari orang Minangkabau sendiri perihal berbagai kasus murtadnya orang Minangkabau. Dimana setelah murtadnya, dia dan kawan-kawan menggunakan simbol-simbol budaya Minangkabau dalam berbagai ritual agama atau hal-hal yang berkaitan dengan agama baru mereka.
Salah satu pendapat berpandangan bahwa  sebaiknya orang Minangkabau segera menjelaskan dan menetapkan hitam di atas putih mengenai berbagai simbol-simbol budaya Minangkabau yang telah disalah gunakan. Hal ini untuk memperkuat posisi kita orang Minangkabau di hadapan hukum apabila hal ini masih terjadi.
Selama belum jelas hitam-di atas putih maka para murtadin ini akan semakin leluasa dan semena-mena atas berbagai simbol budaya Minangkabau. Dalih mereka salah satunya ialah “Apakah orang yang disebut sebagai Orang Minangkabau itu hanya yang beragama Islam saja? Sebab saya berasal dari keturunan Minangkabau tulen, kakek dan nenek saya dari fihak ayah atau ibu serta apabila dirujuk terus ke atas ialah keturunan Minangkabau tulen. Begitu pula saya, 100 & Minangkabau..”

Pemurtadan di Minangkabau (Bag.9)

Lain Dahulu – Lain Pula Sekarang
Orang-orang fasik nan munafik sesungguhnya ialah sesosok kaum yang penuh akan tipu daya. Segala usaha akan mereka curahkan untuk membawa umat Islam kepada kesesatan. Keberadaan mereka telah lama dalam Dunia Islam, semenjak zaman Nabi kita tatkala membina Negara Islam di Madinah.
Adalah Abdullah bin Ubay, seorang munafiqun yang berasal dari golongan Yahudi di Madinah. Kisah pengkhianatan dan tipu daya yang dilakukan dirinya dan kaumnya terhadap Rasulullah dan Kaum Muslimin menjadi kisah abadi akan bahanyanya kelompok ini. Waktupun silih berganti dan manusia yang menempati zamanpun mulai berubah. Ada yang melupakan, ada yang masih ingat. Ada yang membenci kaum ini, namun tak kurang pulang yang menjadikan panutan. Kecerdikan mereka menjadi inspirasi bagi kebanyakan orang-orang yang membanci Islam.
Pada masa sekarang, umat Islampun menghadapi bahaya yang serupa. Kaum Munafiqun yang dengan keras hati berkata bahwa mereka ialah Seorang Muslim berusaha memecah belah umat Islam. Tak urung, beberapa tokoh-tokoh penting dalam Peradaban Islam mereka jadikan kambing hitam untuk membenarkan gerakan mereka.

Pemurtadan di Minangkabau (Bag.8)

Pada tulisan yang lalu kami telah mencoba menerangkan perihal berbagai upaya dari kaum fasik nan munafik serta kaum kafir dalam menyokong Pemurtadan di Minangkabau ini. Kami sengaja membagi tulisan Bagian.7 ini menjadi dua bagian.
Yanwardi & Afolo tatkala sedang melaksanakan salah satu ritual agama mereka.
Yanwardi & Afolo tatkala sedang melaksanakan salah satu ritual agama mereka.
Gambar: Internet
Pertanyaan lainnya yang menggambarkan betapa kuat keinginannya untuk menggoyahkan Adat & Islam di Minangkabau ialah “Tatkala Islam pertama masuk ke Minangkabau tentulah ketika itu orang Minangkabau belum bergama Islam. Kemudian Islam berkembang di Minangkabau, dan saya yakin bahwa tidak 100% orang Islam menerima dan menganut Islam di Minangkabau. Namun apabila dikatakan mayoritas, mungkin iya. Kecuali ada data-data statistik yang dapat membuktikan pernyataan saya tersebut salah. Dan sekarang Mayoritas tersebut tatkala mendengar yang Minoritas menyatakan diri Bukan Islam malah hendak dikeluarkan yang Minoritas dari Minangkabau. Bukankah itu salah satu bentuk man-den dari Urang Minang mentang-mentang Mayoritas.”
Mengurut dada kami mendengar pendapat orang fasik ini. Sudah begitu besarkah kebenciannya kepada adat dan agama di negeri ini. Atau jangan-jangan dia telah murtad?
Kawan kamipun tatkala kami tanyai pendapatnya mengenai hal inipun menjawab;

Pemurtadan di Minangkabau (bag.7)

Fitanah Para SEPILIS

Gambar: Internet
Yanwardi (berdiri kedua dari kanan) & Isteri (pertama dari kanan) bersama para pengurus GKN)
Sumber: Internet
Pada tulisan kami bagian ke-6 telah kami uraikan perihal tiga kelompok yang ikut memuluskan Jalannya Kristenisasi di Minangkabau ini. Pada tulisan kali ini kami hendak mencoba membahas perihal salah satu kelompok yakni Kelompok SEPILIS. SEPILIS merupakan akronim dari Sekuleris, Pluralis, & Liberalis. Sekularis ialah orang-orang yang berkeinginan memisahkan agama dari kehidupan publik seperti politik, sosial, budaya, ekonomi, dan lain sebagainya. Agama menjadi urusan peribadi yang tak boleh dicampuri oleh seorangpun.
“Baik dan salah itu semua berpulang kepata Tuhan, sebab Tuhanlah yang berhak menghukum seseorang..” begitulah pendapat mereka.

Pemurtadan di Minangakabau (Bag.6)

Masjid dengan Arsitektur Minangkabau Sumber: http://manggopohalamsaiyo.blogspot.com/2011/01/adat-basandi-syara-syara-basandi.html
Masjid dengan Arsitektur Minangkabau. Sumber Berpadunya Antara Adat & Syara’
Terdapat beberapa golongan yang ikut membantu mempelancar jalannya kristenisasi (pengkafiran) orang Minangakabau. Pertama ialah kelompok Ateis Minang (termasuk kelompok asuhan Jusfiq Hadjar[1]) yang menggerakkan kelompok ini dari Negeri Belanda. Kemudian ada pula kelompok SEPILIS yang semakin banyak jumlahnya di kalangan anak bujang jo gadih di Minangkabau ini. Yang ketiga ialah kelompok yang bersembunyi dibalik nama Islam. Kelompok ketiga ini mempertentangkan adat dengan agama sembari mengatakan Adat Minangkabau itu jahiliyah dan bertentangan dengan syari’at.
Ketiga kelompok ini sama-sama berusaha menjauhkan orang Minangkabau dari adat dan Islam. Engku dan encik pastilah heran dengan pernyataan kami tersebut “Manapula?! Bukankah kelompok yang ketiga hendak menegakkan syari’at?!” hardik engku dan encik kepada kami.

Pemurtadan di Minangkabau (bag.5)

Yanwardi (Eks Minangkabau)
Kiri: Yanwardi (Eks Minangkabau)
Jika bercakap perihal pemurtadan atau kristenisasi maka sebagian besar dari kita akan terkenang akan satu sosok yang bernama Yanwardi. Dia adalah seorang Mantan Minangkabau yang berasal dari Lubuak Basuang Kabupaten Agam, dahulunya bersukukan Koto. Dia memiliki seorang nenek yang telah hajah yakni Oemi Kalsum dan ibunya bernama Saumil Warsih, kedua-duanya telah almarhum. Dalam keseharian dia menyematkan nama sukunya di belakang namanya sehingga menjadi Yanwardi Koto. Anak-anaknyapun diberi nama belakang yang sama yakni Koto pula. Anak-anaknya tersebut ialah Zedi Koto dan Zecha Koto, sedangkan isterinya bernama Yanthie Gouw seorang perempuan dari Manado Sulawesi Utara.
Pendeta Yanwardi
Pendeta Yanwardi
Sebenarnya terdapat sekitar 30-an orang pendeta Nasrani yang dahulunya ialah orang Minangkabau. Namun yang berhasil kami dapatkan nama-namanya hanyalah empat orang saja yakni:
1. AKMAL SANI, asal Koto Baru Pangkalan, Kabupaten Limo Puluah Koto.
Dia  merupakan tokoh dibalik INJIL Berbahasa Minang. Pendiri dan Ketua PKSB, yaitu: Persekutuan Kristen Sumatera Barat (PKSB).

Pemurtadan di Minangkabau (bag.4)

Yanwardi sedang mengembalakan domba-dombanya. Cobalah engku dan encik tengok pada dinding bagian belakangnya.
Foto: Yanwardi sedang mengembalakan domba-dombanya. Cobalah engku dan encik tengok pada dinding bagian belakangnya.
Telah banyak orang Minangkabau yang bertukar kiblat, dan hampir semua dari murtadin tersebut ialah para perantau yang merantau di luar wilayah Minangkabau. Kalaupun ada yang tinggal di  dalam wilayah Propinsi Sumatera Barat, para MURTADIN itu tidak tinggal di kampung mereka. Kebanyakan kasus pemurtadan ini berlaku ialah karena  mereka menikah dengan orang Nasrani.
Sepatutnya hal ini menjadi bahan pemikiran bagi kita semua orang Minangkabau. Sebab telah banyak pula serangan berupa pernyataan bermaksud menohok kepada sekalian orang Minang “Kalau memang Minangkabau itu identik dengan Islam! Lalu kenapa banyak jua Rumah Makan Padang yang buka pada bulan puasa? Banyak jua orang Padang di rantau yang menjalani pekerjaan “kotor”,  serta banyak pula yang tak shalat..!?”
Kami tersenyum tatkala mendapat pertanyaan “kasar” serupa itu. Kami terkenang dengan ucapan dosen kami semasa kuliah dahulu di kelas kepada salah seorang kawan yang kafir (non muslim). Begini kata dosen tersebut “Angel (nama samaran), itu yang memaling di negara ini kebanyakan ialah orang Islam, yang koruptorpun kebanyakan orang Islam pula, pendek kata yang melakukan tindakan kriminal di negara ini ialah orang Islam..!” kata dosen kami yang mengaku beragama Islam namun berideologi sosialis tersebut.