Wednesday, September 21, 2016

Konspirasi Jahat Dua Negara Congkak


Picture: Here

ISENG-ISENG bersua berita dari wikileaks. Menarik juga untuk dibaca dan dikaji benar atau tidak bocoran dari wikileaks ini.


Tahun 2010 wikileaks pernah membocorkan dokumen antara Cina dan Amerika. Sepertinya apa yang di bocorkan Wikileaks benar-benar sedang terjadi dan kita rasakan pada saat ini. Cina menginginkan muslim yang merupakan 85 persen dari 240 juta penduduk Indonesia menjadi Sekuler. Sekulerisasi itu bertujuan agar tidak membuat muslim di Indonesia membahayakan kepentingan Cina yang sekarang sudah hampir menguasai Indonesia.
WikiLeaks merilis sebuah kawat rahasia Kedubes AS di Beijing yang berisi pertemuan Kemlu Cina dan AS. Dalam kawat disebutkan China berencana untuk membuat umat Muslim Indonesia menjadi sekuler.
WikiLeaks melansir dari situsnya, Rabu (15/12/2010), sebuah kawat rahasia dari Kedubes AS di Beijing tertanggal 5 Maret 2007 dengan kode Referensi Beijing 1448. Di mana saat itu berlangsung pertemuan antara Wakil Menlu China Cui Tiankai dan Dirjen Urusan Asia Kemlu China Hu Zhengyue dengan fihak pejabat Kemlu AS Eric John.
Dalam pertemuan itu mereka membahas sejumlah negara Asean. Khususnya, Indonesia di antara negara yang mendapat perhatian yang utama. Eric John bertanya pada Hu, bagaimana pemerintah China melihat pemerintah Indonesia sekarang?

Beijing tidak terkesan dengan Presiden Indonesia pasca krisis ekonomi di akhir 1990-an. Tapi Beijing terkesan dengan perkembangan yang ditujukan Presiden SBY yang berkuasa sejak 2004,” demikian kata Hu seperti dikutip WikiLeaks.
Menurut Hu, China memantau betapa ada peningkatan gesekan antar etnis dan agama di Indonesia. Pemerintah China pun ingin Mendorong Sekularisasi Muslim di Indonesia. “Beijing ingin mempromosikan Islam sekuler di Indonesia,” kata Hu kepada John.
Bagaimana cara Beijing mensekulerkan muslim Indonesia? Menurut Hu, hal itu dilakukan dengan mendorong hubungan muslim Indonesia dengan muslim Cina. Dengan demikian, muslim Indonesia bisa terpengaruh dengan sifat muslim Cina, di mana di China memang sekuler, karena pemerintah Cina yang komunis itu, sangatlah ketat terhadap para pemeluk agama, khususnya Islam.
Bahkan, Cina tidak segan-segan melakukan repressif terhadap kaum muslimin, seperti yang terjadi di Propinsi Uigur.
Selain itu dalam dokumen yang sepertinya sama, Wikileaks mengungkapkan pemerintah China dan AS bersepakat menekan pengaruh TNI di Indonesia. Dengan mengurangi pengaruh militer, kepentingan ekonomi AS dan China bisa diamankan di Indonesia.

[] Pengaruh TNI memudar
WikiLeaks seperti dilansir dari situsnya, Rabu (15/12/2010), merilis sebuah kawat rahasia dari Kedubes AS di Beijing tertanggal 5 Maret 2007 dengan kode Referensi Beijing 1448. Saat itu dilakukan pertemuan antara Wakil Menlu China Cui Tiankai dan Dirjen Urusan Asia Kemlu China Hu Zhengyue, dengan pejabat Kemlu AS Eric John.
Dalam pertemuan itu, Hu mengungkapkan ada kecenderungan memudarnya pengaruh militerisme di sejumlah negara Asean. Indonesia, Thailand dan Filipina semakin terbuka, tinggal Myanmar yang masih kuat militerismenya.
“Presiden Yudhoyono sudah bukan jenderal. Pemerintahan militer di Thailand tidak akan berkuasa lama. Rumor kudeta militer di Filipina, nyaris mustahil terjadi,” kata Wamenlu China Cui Tiankai.
John langsung menanggapi. Menurut dia, AS dan China harus mendorong reformasi TNI di Indonesia. Presiden SBY dinilai John memiliki itikad positif untuk reformasi militer.
Presiden Yudhoyono sudah mengambil langkah positif. Kita harus mendorong transparansi, akuntabilitas dan reformasi militer,” kata John.
John pun membuat penawaran, agar China bersatu dengan AS untuk menekan TNI. “Beijing sebaiknya bergabung dengan Washington untuk menekan perbaikan tata pemerintahan dan akuntabilitas militer di TNI,” kata John.
John lebih lanjut mengatakan transparansi TNI pada gilirannya akan mendorong transparansi pemerintah Indonesia dan pelayanan publik secara umum. Kalau sudah begini, investasi asing seperti dari China dan AS pun akan mudah masuk ke Indonesia.
Transparansi di tubuh TNI akan memaksa dan mendorong transparansi di dalam pemerintah Indonesia dan layanan publik yang penting untuk menarik investasi asing,” kata John.
Kalau kita perhatikan kondisi negara saat ini, agaknya bocoran wikileaks terbukti benar. Coba kita simak dan renungkan.

Perang Asimetris merupakan metode peperangan gaya baru secara non militer, tetapi memiliki daya hancur tidak kalah hebat bahkan dampaknya lebih dahsyat dari perang militer.

◆ Sasaran Perang Asimetris ini ada tiga :

1. Membelokkan sistem sebuah negara sesuai arah kepentingan kolonialisme/kapitalisme.

2. Melemahkan ideologi serta mengubah pola pikir rakyat.
3. Menghancurkan ‘food security’ (ketahanan pangan) dan ‘energy security’ (jaminan pasokan dan ketahanan energi) sebuah bangsa, selanjutnya menciptakan ketergantungan negara target terhadap negara lain dalam hal ‘food and energy security’.

◆ Bentuk “Perang Asimetris” diantaranya melalui “mengubah kebijakan negara sasaran” dengan ciri non kekerasan.

● Pertanyaannya kini, “Bagaimana modus Perang Asimetris yang sering dilakukan oleh Cina?”

◆ Sejak reformasinya, Cina mengalami masa transformasi dan konvergensi ke arah kapitalisme yang melahirkan ‘One Country and Two System’, yakni sistem negara dengan elaborasi ideologi sosialis/komunis dan kapitalis.

* Dengan kata lain, model perekonomian boleh saja bebas sebagaimana kapitalisme berpola mengurai pasar, namun secara politis tetap dalam kontrol negara cq Partai Komunis Cina.

* Artinya, para pengusaha boleh didepan membuka ladang-ladang usaha diluar negeri, tetapi ada ‘back up’ militer (negara) dibelakangnya.

◆ Itulah titik poin konsepsi ‘One Country and Two System’ yang kini tengah dijalankan oleh Cina di berbagai belahan dunia.

◆ Ciri lain Cina dalam menerapkan reformasi politiknya, jika kedalam gunakan “pendekatan Naga” terhadap rakyatnya, sangat keras, tegas, bahkan tanpa kompromi demi stabilitas internal negeri. Sebaliknya ketika Cina melangkahkan kaki keluar, tata cara diubah menerapkan “pendekatan Panda” (simpatik), dalam bentuk :

* Menebar investasi atau “bantuan dan hibah” dalam wujud pembangunan gedung-gedung, infrastruktur dan lainnya, sudah barang tentu dengan persyaratan “tersirat” -nya yang mengikat.

◆ Pendekatan Panda merupakan ruh atau jiwa pada model “perang asimetris” yang sering dikerjakan oleh Cina.

■ ‘Turnkey Project Management’, adalah sebuah model “investasi asing” yang ditawarkan dan disyaratkan oleh Cina kepada negara peminta dengan “sistem satu paket,” artinya :
* Mulai dari ‘top management’, pendanaan, materiil dan mesin, tenaga ahli, bahkan metode dan tenaga (kuli) kasarnya di ‘dropping’ dari Cina.

◆ Modus Turnkey Project ini relatif sukses dijalankan di Afrika sehingga warganya migrasi besar-besaran bahkan tak sedikit yang menikah dengan penduduk lokal. Mereka menganggap Afrika kini sebagai tanah airnya kedua.

● Beberapa investasi Cina di Indonesia, sebenarnya telah menerapkan modus ini. Memang bukan barang baru, karena sejak dulu sudah berjalan antara lain :

● Pembangunan pembangkit tenaga listrik di Purwakarta, hampir semua tenaga kerja mulai dari direksi hingga kuli bangunan didatangkan dari negeri Cina.

● Demikian juga yang akan terjadi di Medan, Cina membawa sekitar 50.000 orang tenaga kerjanya dari Cina.

● Bila investasinya di Medan saja mendatangkan sekitar 50.000-an orang, lalu berapa warga lagi bakal migrasi melalui investasi Cina pada 24 pelabuhan laut, 14 pelabuhan udara dan sekitar 8000-an Km jalur Kereta Api di Indonesia, selain rencana mempererat hubungan bilateral Cina – Indonesia menargetkan pertukaran sepuluh juta warganya dalam berbagai bidang pada dekade 2020 an nanti?

◆ Rencana tersebut tentu berpeluang menimbulkan persaingan budaya antara warga Cina dengan pribumi. Bisa terjadi pertarungan untuk mempertahankan siapa lebih dominan, mengingat jumlah 10 juta jiwa itu bukan sedikit.

◆ Bila dikaitkan dengan pemahaman “Perang Asimetris” dan kebijakan “One County and Two System” nya, maka “Turnkey Projek Manajement”, pada hakekatnya merupakan “Perang Asimetris” sebagaiu strategi Cina untuk menguasai Indonesia secara non militer.

*_Secara perlahan memasukkan warganya ke Indonesia, kemudian mendesak keluar warga pribumi Indonesia pada peran di sektor-sektor strategis di Indonesia diganti warga Cina, hingga akhirnya, pemilik Indonesia bukanlah orang-orang keturunan nusantara, tetapi orang-orang Cina._*

Pertanyaan sederhana :
*Apakah Pemerintah tidak mengetahui Skenario ini sebagai Ancaman Negara atau justru merupakan bagian dari Skenario ini ?*


Jawabannya adalah :
*_‘Let them think, let them decide’_* _(biarlah rakyat berfikir dan biarkan rakyat memutuskan)_ dalam menilainya sebagai _“pemilik kedaulatan”_🇮🇩

No comments:

Post a Comment